← Back to portfolio
Published on

Jane Austen, Novel Tanpa Nama

Jane merupakan novelis besar Inggris pada era abad ke-18 sampai abad ke-19. Pada saat dia masih hidup, tidak sekali pun namanya dicantumkan pada novel yang ditulisnya. Semuanya hanya menyebut “Oleh Seorang Wanita”.

Jane Austen lahir dan besar dalam keluarga pencinta buku. Pada 1801 Ayahnya

mempunyai 500 judul buku dalam perpustakaan pribadinya. Seluruh keluarganya gemar membaca, menurutnya, "Kami senang membaca novel, dan kami tidak merasa malu karenanya."

Jane lahir pada 16 Desember 1775 di Stevenson, Hampshire, England. Jane dan kakak

tertuanya, Cassandra belajar pada Nyonya Cawley, salah satu saudari pamannya. Awalnya mereka tinggal di Southampton. Ketika merebak wabah infeksi mereka diminta pulang.

Jane dan Cassandra belajar di sekolah asrama Abbey di Reading. Saat itu usia Jane masih terlalu muda untuk bersekolah. Ibunya, yang juga bernama Cassandra, mengatakan, "Jika kepala Cassandra dipenggal, maka Jane pun akan melakukan hal yang sama". Hal ini dikarenakan kedekatan Jane dengan kakaknya. Jane tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah lain, selain di sekolah Abbey, Reading.

Jane bersama kakaknya belajar menggambar dan bermain piano di rumahnya.

Putri ketujuh dari George Austen ini menghabiskan banyak waktunya di rumah. Masa kanakkanaknya penuh keceriaan. Jane bersama saudara-saudaranya yang lain menulis drama dan menampilkannya sebagai hiburan di rumah mereka.

Jane pun senang berdansa. Hal ini menginspirasi Jane dalam novelnya. Dansa merupakan salah satu kegiatan yang sering ditampilkan dalam novel-novelnya.

Jane menulis novel pertamanya pada saat berumur 14 tahun. Novel-novel tersebut adalah: Love and Friendship, A History of England by a Partial, dan Prejudice and Ignorant Historian.

Pada saat usianya 20 tahun, Jane menulis novel yang kemudian diterbitkan dengan judulSense and Sensibility, Pride and Prejudice, dan Northanger Abbey. Dia juga menulis novel yang berjudul The Watson, tapi dia tidak pernah menyelesaikannya.

Pride and Prejudice, Persuasion,The Three Sister, Sense and Sensibility. dan Emma

merupakan contoh novel yang tidak jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari keluarga Austen. Semuanya bertemakan kasih sayang dalam keluarga, romantisme pria dan wanita. Hampir semua novelnya berakhir dengan happy ending.

Akhir kisah di novel berkebalikan dengan kehidupan nyatanya. Berkali-kali Jane gagal

menjalin hubungan asmara dengan pria. Kisah cintanya dengan Thomas Leftroy berakhir dengan menyedihkan. Jane mencurahkan semuanya kepada Cassandra:

".... Hari terakhirku bermanja-manja dengan Tom Lefroy. Ketika kamu menerima surat

ini, semuanya telah berakhir. Air mataku mengalir karena kesedihan ini."

Sosok novelis romantis ini terkenal sebagai figur yang penuh perhatian dan mencintai

keluarga. Dalam sebuah surat yang ditujukan pada Fanny, keponakannya, dia menulis: “…. Seperti yang telah kamu gambarkan, dan seperti yang Saudara perempuan lainnya

gambarkan. Seorang keponakan akan menjadi begitu berarti bagiku.”

Pada keponakan yang lainnya, dia menulis: “.... Sekarang kamu menjadi seorang bibi. Kamu mempunyai tanggung jawab lebih dan harus mampu membuat bangga. Aku selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, dan aku yakin kamu mampu melakukannya.”

Hingga menutup mata pada 18 Juli 1817, Jane Austen tidak pernah menikah. Jane meninggal karena menderita sakit Addison. Dia dimakamkan di Winchester Chatedral.


 Published in www.ekuator.web.id, 2005